Artikel

Tarian “Kajangga Hatuen Bulan”

 

Tarian “Kajangga Hatuen Bulan” merupakan tarian yang diambil dari cerita rakyat pada zaman dahulu yang menjadi sebuah legenda di masyarakat Kalimantan Tengah, dimana tarian ini mengisahkan tentang percintaan Laki-laki dari bulan dan perempuan di bumi. Satu ketika Kajangga turun dari bulan dan melihat kumpulan perempuan yang mana disitu terlihat sosok perempuan bumi yang memikat hati Kajangga, maka Kajangga menjalin kasih dan menikah hidup bersama, Namun setelah waktu berlalu istrinya kecewa terhadap Kajangga yang selalu berkumpul bersama teman-temannya dan berburu dikala istrinya sedang hamil tua yang menunggu waktu untuk melahirkan, sehingga setelah melahirkan istrinya memberi makan Kajangga ari-ari (tabuni) anaknya. Maka marahlah Kajangga setelah mengetahui apa yang dia makan, sehingga ia sadar dunianya berbeda dengan istrinya dan memutuskan untuk pulang kembali ke Bulan tanpa menghiraukan penyesalan istrinya. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, Istrinya menyesali perbuatannya dan seketika itu juga berubah wujud menjadi seekor burung tuwuk yang hanya meratapi melihat kepergian Kajangga pulang ke Bulan. Saat bulan purnama burung tuwuk selalu berbunyi sepanjang malam dan menengadah ke Bulan berharap Kajangga Hatuen Bulan dapat kembali kebumi. Oleh : Marini (Sanggar Kahanjak Huang)